Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum
dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi
oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan
magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan
vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet atau ruang yang masih
memungkinkan adanya interaksi magnet. Keberadaan magnet dapat terlihat
dengan perubahan kedudukan serbuk besi sebagaimana percobaan Oersted.
Yang kemudian digambarkan menurut kaidah tangan kanan.Bumi merupakan medan magnetik raksasa, yang pembuktiannya dapat
dilakukan dengan kompas. Penunjukkan arah kompas menyatakan arah
kutub-kutub magnet bumi.
Menggambarkan medan magnet dalam fisika dapat dilakukan melalui
berbagai eksperimen dan salah satunya dapat diamati serta dipelajari
dari simulasi-simulasi berikut.
Simulasi-simulasi listrik dan magnet ini disediakan oleh Phet
Colorado sebagai bagan animasi yang dapat diunduh dengan ukuran file
yang sangat kecil.
Sifat Medan Magnet
Hasil kerja Maxwell
telah banyak menyatukan listrik statis dengan kemagnetan, yang
menghasilkan sekumpulan empat persamaan mengenai kedua medan tersebut.
Namun, berdasarkan rumus Maxwell, masih terdapat dua medan yang berbeda
yang menjelaskan gejala yang berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukkannya dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik.
Jadi, dengan menggunakan relativitas khusus, gaya magnet adalah wujud
gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa
diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan
muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).
Teori Kemagnetan Bumi
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara
dan selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan dan kutub
utara magnet bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan
magnet Bumi yang berada disekitar kutub utara Bumi. Sedangkan kutub
selatan jarum kompas tertarik oleh kutub utara magnet Bumi yang terdapat
di sekitar kutub selatan Bumi.
Kutub utara dan kutub selatan magnet Bumi
tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub selatan Bumi. Hal ini
menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum kompas tidak
menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk sebuah
sudut yang disebut sudut deklinasi (D).
Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara dan selatan geografi.
Di daerah yang tepat di atas garis katulistiwa, posisi jarum kompas
dalam keadaan seimbang. Namun jika kompas dibawa ke kutub Bumi, posisi
jarum kompas akan condong ke atas atau ke bawah. Ketika dibawa mendekati
kutub utara Bumi, kutub utara jarum kompas condong ke bawah karena
tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi. Sedangkan ketika dibawa
mendekati kutub selatan Bumi, kutub selatan jarum kompas akan condong ke
bawah karena tertarik oleh kutub utara magnet Bumi. Kemiringan jarum
kompas tersebut membentuk sudut inklinasi.
Sudut Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap permukaan Bumi.
Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri
listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan
kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik
juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Hal pertama diselidiki oleh Hans Christian Oersted (1777-1851) dengan
percobaan sebagai berikut.
Percobaan Oersted
Berdasarkan hasil percobaan tersebut
terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar itu
menghasilkan medan magnetik, atau di sekitar kawat berarus listrik
terdapat medan magnetik. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam
penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang
lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan,
semakin besar medan magnet magnetik yang dihasilkan.
Arah medan magnetik di sekitar kawat
penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I), maka arah keempat jarimu yang lain menunjukkan arah medan magnetik (B).
Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah
medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik.
Untuk mengetahui letak kutub utara dan
kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus listrik dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Medan Magnet Kawat Berarus
Perhatikan arah arus listrik yang
mengalir pada kumparan. Ujung kumparan yang pertama ksli mendapat arus
listrik dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub magnet.
Caranya, genggamlah ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus
listrik dengan posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat pada
inti besi. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak
tangan menghadap ke depan, kemudian genggamlah kumparan berinti besi
itu.
Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh
arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub selatan.
Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di
belakang inti besi, maka hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian
genggamlah kumparan kawat itu. Dengan cara yang sama kamu dapat
menentukan letak kutub utara dan kutub selatan magnet.
Gaya Lorenz
Gaya Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada
di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan
magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam
kawat penghantar. Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan rumus:
F=BIL
dengan:
F= gaya Lorentz (newton)
B= kuat medan magnet (tesla)
I =kuat arus listrik (ampere)
L= panjang kawat penghantar (meter)
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu jari menunjukkan arah arus listrik (
I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik (
B), maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (
F).
Kaidah Gaya Lorentz
Peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan gaya Lorentz
antara lain: bor listrik, kipas angin, blender, mikser, alat pengering
rambut, mesin penyedot debu, dan mesin cuci.
Soal dan Pembahasan
Berikut ini beberapa contoh soal dan pembahasan materi Medan Magnet:
Soal No. 1Seutas kawat dialiri arus listrik i = 2 A seperti gambar berikut !
Tentukan :
a) Kuat medan magnet di titik P
b) Arah medan magnet di titik P
c) Kuat medan magnet di titik Q
d) Arah medan magnet di titik Q
Pembahasan a) Kuat medan magnet (B) dari suatu titik yang berjarak a dari suatu kawat lurus panjang yang dialiri kuat arus i adalah :
Kuat medan magnet di titik P :
b) Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan, dimana ibu jari mewakili
arah arus dan empat jari sebagai arah medan magnet dengan posisi tangan
menggenggam kawat. Sehingga arah kuat medan magnet di titik P adalah
keluar bidang baca (mendekati pembaca).
c) Kuat medan magnet di titik Q :
d) Arah medan masuk bidang baca (menjauhi pembaca)
Soal No. 2Perhatikan gambar berikut ini!
Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik P !
Pembahasan
Arus A akan menghasilkan medan magnet di titik P dengan arah masuk
bidang, sementara arus B menghasilkan medan magnet dengan arah keluar
bidang .
Arah sesuai B
a yaitu masuk bidang.
Soal No. 3Kawat
A dan B terpisah sejauh 1 m dan dialiri arus listrik berturut-turut 1 A
dan 2 A dengan arah seperti ditunjukkan gambar di bawah.
Tentukan letak titik C dimana kuat medan magnetnya adalah NOL!
Pembahasan
Agar kuat medan nol, kuat medan yang dihasilkan kawat A dan kawat B
harus berlawanan arah dan sama besar. Posisi yang mungkin adalah di
sebelah kiri kawat A atau di sebelah kanan kawat B. Mana yang harus di
ambil, ambil titik yang lebih dekat ke kuat arus lebih kecil. Sehingga
posisinya adalah disebelah kiri kawat A namakan saja jaraknya sebagai x.
Soal No. 4Tiga buah kawat dengan nilai dan arah arus seperti ditunjukkan gambar berikut!
Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik P yang berjarak 1 meter dari kawat ketiga!
Pembahasan Pada titik P terdapat tiga medan magnet dari kawat I (masuk bidang), kawat II (keluar bidang) dan kawat III (masuk bidang).
Arah masuk bidang baca.
Soal No. 5 Perhatikan gambar berikut. Kawat A dan B dialiri arus listrik I
1 dan I
2 masing-masing sebesar 2 A dan 3 A dengan arah keluar bidang baca.
Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik C yang membentuk segitiga sama sisi dengan titik A dan B!
Pembahasan
Mencari B1 dan B2
Kuat medan total di titik C gunakan rumus vektor dan 10
−7 misalkan sebagai x.
Arah medan magnet :
Soal No. 6 Titik P berada di sekitar dua buah penghantar berbentuk setengah lingkaran dan kawat lurus panjang seperti gambar berikut!
Tentukan besar kuat medan magnet di titik P!
PembahasanKuat medan dari kawat setengah lingkaran arah masuk bidang baca namakan B
1 dan kuat medan magnet dari kawat lurus namakan B
2 arah keluar bidang baca :
Arah sesuai arah B
1 masuk bidang baca.
Soal No. 7
Tentukan besar kuat medan magnet di titik P yang berada pada poros
suatu penghantar melingkar pada jarak 8 cm jika kuat arus yang mengalir
pada kawat adalah 1 A!
PembahasanSoal No. 8 Perhatikan gambar :
l = kawat panjang
A = bidang datar tegak lurus I
N = Titik berada pada bidang A berjarak 1 cm dari i
Kawat I dialiri arus i = 50 ampere i ke atas. Besar induksi magnetik di B....
A. 10
−2 webber m
−2 B. 10
−3 webber m
−2 C. 10
−4 webber m
−2 D. 10
−5 webber m
−2 E. 10
−6 webber m
−2 (Dari soal Ebtanas 1986) Pembahasan Kuat medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus
Soal No. 9
Suatu solenoid panjang 2 meter dengan 800 lilitan dan jari-jari 2 cm.
Bila solenoid itu dialiri arus sebesar 0,5 A, tentukanlah induksi magnet
pada ujung solenoid. (µo = 4π .10
–7 Wb.A
–1.m
–1 ).
A. 4π .10
–5 Wb.m
–2 B. 8π .10
–7 Wb.m
–2 C. 4π .10
–6 Wb.m
–2 D. 8π .10
–5 Wb.m
–2 E. 2π .10
–4 Wb.m
–2 (Dari soal Ebtanas 1988) Pembahasan Kuat medan magnet dari solenoida, lokasi di ujung solenoid