Pernah mendengar kereta Maglev?
Menurut
wikipedia, MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains
yang terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara
magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya
angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas,
kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu
melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat
dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api
jenis ini adalah Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan
mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005 hanya ada dua jalur Maglev
yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.
Ada tiga jenis teknologi maglev:
- Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)
- Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik)
- Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductrack)
saat ini banyak bermunculan kereta supercepat. Contohnya tgv di prancis,
amtrak acela express di usa, ice di jerman, dan shinkansen di jepang.
Mereka semua adalah pemegang rekor kereta supercepat di negara
masing-masing. Kecepatannya berkisar 300 km/jam. Dan mereka semua
berjalan menggunakan roda di atas rel kereta biasa.
pada awalnya kereta maglev tidak dirancang sebagai kereta supercepat,
namun hanya dipakai di dalam kota saja. Dan kecepatannya pun hanya 60
km/jam. Namun dalam perkembangnya, kereta ini justru mampu menembus
dengan kecepatan 400 km/jam
cara kerja kereta maglev
ada dua cara kerja kereta maglev ini, yang biasa membuat mengambang yang
pertama adalah ems (electromagnetic supension). Menggunakan tenaga
magnet listrik biasa dari rel, agar kereta dapat terangkat 10 milimeter.
Namun, cara ini tidak stabil. Akibatnya, jarak mengambang harus selalu
dikontrol. Ketika daya megnet berkurang, kereta bisa turun dan menabrak
rel. Cara ini pertama kali dikembangkan di jerman.
cara yang kedua adalah eds (electrondynamic supension). Menggunakan
tenaga magnet superkonduktor. Tenaga ini mampu mengangkat kereta sejauh
100 hingga 150 milimeter. Cara ini jauh lebij stabil ketimbang cara yang
pertama. Daya angkat yang dihasilkan tidak hanya melalui guideway saja,
tetapi juga dari kereta itu sendiri. Magnet superkonduktor ini harus
selalu didinginkan dengan alat pendingin pada kereta maglev agar tidak
mudah rusak.
bagaimana kereta maglev berjalan?
dalam keadaan berhenti, kereta maglev tidak mengambang di atas rel. Saat
akan berangkat, magnet superkonduktor dinyalakan dan kereta mulai
mengambang di atas rel sejauh 100 milimeter. kemudian, magnet superkonduktor itu mengatur posisi kereta maglev agar
tepat di tengah jalur guideway supaya saat nantinya berjalan, kereta
maglev tidak menyerempet lintasan. Setelah menemukan posisi yang tepat,
komputer akan mengunci posisi tersebut dan menstabilkan magnet
superkonduktor agar posisi kereta tidak berubah.
setelah semua siap, maka magnet superkonduktor pada kereta dan magnet
pada bagian dinding rel akan menciptakan daya saling menarik dan
mendorong secara berulang-ulang sehingga nantinya daya tersebut akan
menggerakkan kereta maglev untuk memulai perjalanannya,
teknologi kereta maglev terus dikembangkan. Sebab, sangat banyak
manfaatnya. Selain dapat melaju dengan cepat, kereta maglev sangat mudah
direm, sehingga tingkat keamanan lebih baik daripada kereta biasa.
Dengan berjalan mengambang, penumpang akan merasa nyaman karena tidak
ada getaran seikitpun. Selain itu kereta maglev tidak menimbulkan suara
bising dan tidak menimbulkan asap hasil pembakaran.