• Privacy Policy
  • Buku Tamu

fisika indonesia

Media pembelajaran online ilmu fisika

  • Home
  • Materi SMA
  • Materi SMP
  • Rumus-rumus
Home » makalah » Makalah Dispersi

Makalah Dispersi



http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/assets/img_news/57makalah-pendidikan.jpg
Hai sobat Fisika, pada postingan sebelumnya saya telah memberikan koleksi makalah sewaktu saya kuliah kali ini saya juga akan memberika salah satu koleksi makalah sewaktu saya kuliah dulu, judul makalah ini adalah " dispersi", silahkan teman-teman simak makalah tersebut berikut ini: 

BAB I
PENDAHULUAN

        Interferensi adalah penggabungan secara superposisi dua gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik di ruang. Hasil interferensi yang berupa pola-pola frinji dapat digunakan untuk menentukan beberapa besaran fisis yang berkaitan dengan interferensi, misalnya panjang gelombang suatu sumber cahaya, indeks bias dan ketebalan bahan. Untuk memahami fenomena interferensi harus berdasar pada prinsip optika fisis, yaitu cahaya dipandang sebagai perambatan gelombang yang tiba pada suatu titik yang
        bergantung pada fase dan amplitude gelombang tersebut. Untuk memperoleh polapola.Polapola interferensi cahaya haruslah bersifat koheren, yaitu gelombang-gelombang harusberasal dari satu sumber cahaya yang sama. Koherensi dalam optika sering dicapai dengan membagi cahaya dari sumber tunggal menjadi dua berkas atau lebih, yang kemudian dapat digabungkan untuk menghasilkan pola interferensi
Panjang koherensi dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemonokromatisan suatu sumber cahaya. Beberapa aplikasi membutuhkan sumber cahaya yang memiliki koherensi waktu dan koherensi ruang misalnya untuk holografi.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Koherensi
           Koherensi adalah salah satu sifat gelombang yang dapat menunjukkan interferensi, yaitu gelombang tersebut selalu sama baik fase maupun arah penjalarannya. Koherensi juga merupakan parameter yang dapat mengukur kualitas suatu interferensi (derajat koherensi). Untuk menghasilkan frinji-frinji interferensi, sangat diperlukan syarat-syarat agar gelombang-gelombang yang berinterferensi tersebut tetap koheren selama periode waktu tertentu. Jika salah satu gelombang berubah fasenya, frinji akan berubah menurut waktu (Laud, 1988). Laser merupakan contoh sumber tunggal dari radiasi tampak yang koheren. Pada panjang gelombang yang lebih panjang mudah untuk menghasilkan gelombang koheren. Cahaya keluaran laser mempunyai koherensi terhadap waktu dan ruang sangat besar dibandingkan dengan sumber-sumber cahaya pada umumnya.
  2. Sifat Koherensi
    Ada dua konsep koherensi yang tidak bergantung satu sama lain :

    1. Koherensi ruang (spatial coherence)
      Koherensi ruang adalah sifat yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama, setelah menempuh lintasan yang berbeda akan tiba di dua titik yang sama jauhnya dari sumber dengan fase dan frekuensi yang sama. Hal ini mungkin terjadi jika dua berkas tersebut secara sendiri-sendiri tidak koheren waktu (menurut waktu), karena setiap perubahan fase dari salah satu berkas diikuti oleh perubahan fase yang sama oleh berkas lain. Dengan sumber cahaya biasa, hal ini hanya mungkin jika dua berkas dihasilkan oleh satu sumber.
    2. koherensi waktu (temporal coherence)
      Koherensi waktu (temporal coherence) adalah sifat yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama, yang setelah menempuh lintasan yang berbeda tiba di titik yang sama dengan beda fase yang tetap. Jika beda fase berubah beberapa kali dan secara tidak teratur selama periode pengamatan yang singkat, maka gelombang dikatakan tidak koheren. Koherensi waktu dari sebuah gelombang menyatakan kesempitan spectrum frekuensinya dan tingkat keteraturan dari barisan gelombang. Cahaya koheren sempurna ekivalen dengan sebuah barisan gelombang satu frekuensi dengan spektrum frekuensinya dapat dinyatakan hanya dengan satu garis, sehingga koherensi waktu dapat menunjukkan seberapa monokromatis suatu sumber cahaya. Dengan kata lain koherensi waktu mengkarakterisasi seberapa baik suatu gelombang dapat berinterferensi pada waktu yang berbeda

  1. Panjang Koherensi
    Barisan gelombang yang spektrumnya hampir terdiri dari satu frekuensi tapi lebarnya berhingga atau dengan sedikit fluktuasi amplitudo dan fase biasanya disebut quasi koheren. Panjang koherensi merupakan jarak sejauh mana gelombang dapat berinterferensi. Panjang koherensi suatu gelombang tertentu, seperti laser atau sumber lain dapat dijelaskan dari persamaan berikut:

    dengan c L adalah panjang koherensi, c ??koherensi waktu, c adalah cepat rambat?cahaya, dan ?v adalah lebar spectrum Pada interferometer Michelson, panjang koherensi sama dengan dua kali panjang lintasan optis antara dua lengan pada interferometer Michelson, diukur pada saat penampakan frinji sama dengan nol. Ketika movable mirror digerakkan, maka kedua berkas laser yang melewati 1 L dan 2 L memiliki jarak lintasan yang berbeda (lihat bagan pada gambar 2.1). Sehingga beda optic masing-masing berkas adalah 1 2L dan 2 2L . Jadi beda lintasan optisnya adalah

    Beberapa aplikasi membutuhkan sumber?cahaya yang memiliki koherensi waktu dan?koherensi ruang yang sangat tinggi. Aplikasiini banyak digunakan untuk interferometri holografi, dan beberapa tipe sensor optik. Untuk aplikasi lain dengan tingkat koherensi yang lebih kecil, contohnya koherensi waktu yang rendah (tetapi dikombinasikan dengan koherensi ruang yang tinggi) diperlukan untuk tomografi (optical coherence tomography), dimana tampilannya dihasilkan oleh interferometri dan resolusi tinggi yang memerlukan koherensi waktu rendah. Derajat koherensi juga sesuai untuk tampilan laser proyeksi, aplikasi gambar dan pointer (Paschotta, 2006).
  2. Aplikasi sifat Koherensi
            Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang artinya penguatan cahaya dengan rangsangan pancaran radiasi. Sifat yang terjadi akibat kesamaan frekuensi adalah monokromatis dan sifat yang terjadi akibat kesamaan fase adalah koherensi. Jadi, syarat terbentuknya laser adalah sumber cahaya yang monokromatis dan koheren. Laser mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh sumber cahaya lain. Sifat-sifat khas laser antara lain kesearahan, intensitas, monokromatis, dan koherensi.
            Sebuah alat yang dirancang untuk menghasilkan interferensi dan pola-polanya yang dihasilkan dari perbedaan panjang lintasan disebut interferometer optik. Interferometer dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu interferometer pembagi muka gelombang dan interferometer pembagi amplitudo. Pada pembagi muka gelombang, muka gelombang pada berkas cahaya pertama di bagi menjadi dua, sehingga menghasilkan dua buah berkas sinar baru yang koheren, dan ketika jatuh di layar akan membentuk pola interferensi yang berwujud frinji gelap terang berselang-seling. Pola terang terjadi apabila gelombanggelombang dari kedua berkas sinar sefase sewaktu tiba di layar. Sebaliknya pola gelap terjadi apabila gelombang-gelombang dari kedua berkas sinar berlawanan fase sewaktu tiba di layar. Agar pola interferensi nyata, tempat garis-garis gelap terang itu harus tetap sepanjang waktu yang berarti beda fase antara gelombang-gelombang dari kedua celah harus tidak berubah-ubah dan hal ini hanya mungkin apabila kedua gelombang tersebut koheren, yaitu identik bentuknya
    Untuk pembagi amplitudo, diumpamakan sebuah gelombang cahaya jatuh pada suatu lempeng kaca yang tipis. Sebagian dari gelombang akan diteruskan dan sebagian lainnya akan dipantulkan. Kedua gelombang tersebut tentu saja mempunyai amplitudo yang lebih kecil dari gelombang sebelumnya. Ini dapat dikatakan bahwa amplitudo telah terbagi. Jika dua gelombang tersebut bisa disatukan kembali pada sebuah layar maka akan dihasilkan pola interferensi
Diagram alat Interferometer Michelson yang digunakan dalam percobaan ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Diagram alat percobaan
Interferometer Michelson untuk menentukan panjang koherensi laser


BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
    Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Koherensi adalah salah satu sifat gelombang yang dapat menunjukkan interferensi, yaitu gelombang tersebut selalu sama baik fase maupun arah penjalarannya
    2. Ada dua konsep koherensi yaitu :
      1. Koherensi ruang (spatial coherence)
      2. koherensi waktu (temporal coherence)
    3. aplikasi sifat koherensi terjadi pada laser
  2. Saran
    Saran dari penulsan makalah ini adalah sebagi berikut :

    1. Pembahasan dalam penulisan ini harus lebih dipahami
    2. Dibutuhkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
      DAFTAR PUSTAKA

Ducharme, S., 2006, Physics of Laser and Modern Optics, Nebraska, University of
Nebraska.
Falah, M., 2008, Analisis Pola Interferensi pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya, Semarang, Skripsi S-1
FMIPA UNDIP
Halliday, D., dan Resnick, R., 1993, Fisika Jilid 2, Jakarta, Erlangga.

Halliday, D., dan Resnick, R., 1999, Physics (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto), Jilid 2, Edisi 3, Jakarta,
Erlangga. Hecht, E., 1992, Optics, 2nd edition, Addison Wesley.

Laud, B.B., 1988, Laser Dan Optik



Silahkan teman-teman mengunjungi link ini untuk makalah lainnya, Sekian semoga bermanfaat!

Posted by Unknown on - Rating: 4.5
Title : Makalah Dispersi
Description : Hai sobat Fisika , pada postingan sebelumnya saya telah memberikan koleksi makalah sewaktu saya kuliah kali ini saya juga akan memberik...

Share to

Google+ Twitter

0 Response to "Makalah Dispersi"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
View mobile version
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Saran Materi

  • soal dan pembahasan : gelombang
  • Pembahasan Soal Rangkaian Listrik bagian 2
  • soal dan pembahasan : suhu dan kalor
  • makalah fisika : Efek Hall
  • Persamaan Schrodinger : Bergantung Waktu
  • Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar Berarus
  • soal dan pembahasan : dinamika gerak rotasi
  • massa jenis
  • Mengenal Mekanisme Baling – 2, Aerodinamika dan Manuver Helikopter
  • soal dan pembahasan : teori kinetik gas
Copyright © 2012 fisika indonesia - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Sains Mini |Biologi Indonesia - Powered by Blogger